Terungkap, Jika Anda Mendadak Adanya Memar di Tangan Atau Paha, Benarkah Karena Dijilat Oleh Setan?
Selasa, 22 Januari 2019
Edit
Sering menemukan lebam dan memar di tubuh ketika bangun tidur? Orang-orang tua zaman dahulu sering menyebutnya dengan ‘dijilat setan’.
Biasanya memar tadi berwarna kebiruan, nir terasa sakit, timbul datang-tiba, & akan hilang sendiri dalam saat dua-tiga hari.
Lalu apakah sahih itu ialah dijilat setan? Dr Andreas Prasadja, RPSGT yang dihubungi detikHealth mengenai perkara tadi menjawabnya menggunakan tertawa.
Menurutnya, bila memang lebam dan memar tadi terjadi lantaran dijilat setan, telah pasti dokter tidak mampu menaruh penerangan.
“Kalau memang dijilat setan, kita sebagai dokter tentunya tidak sanggup menaruh jawaban dong. Kan kita nggak belajar mengenai setan, ha ha ha,” ujar dokter yg memang populer penuh humor tersebut waktu dihubungi detikHealth, & ditulis pada Senin (28/4/2014).
Dokter yang akrab disapa dr Ade tersebut pun menjelaskan bahwa sebenarnya lebam dan memar pada tangan, kaki, atau paha seseorang tadi umumnya terjadi akibat benturan yg terjadi waktu tidur.
Kondisi tadi dapat diperparah jika memang kondisi pembuluh darah orang tadi tipis atau kurang baik.
“Jadi mungkin memang pembuluh darahnya buruk atau kurang bagus kondisinya. Ketika tidur terbentur, kemudian pembuluh darahnya pecah, ditambah misalnya pembekuan darahnya pula kurang baik, pas bangun timbul deh lebam atau memarnya,” celoteh dokter yang berpraktik di RS Mitra Kemayoran tadi.
Hal senada jua disampaikan sang dr Ronald Hukom, Sp.PD, KHOM.
Menurut dokter lulusan Universitas Indonesia ini terdapat beberapa faktor yg dapat menyebabkan seseorang mengalami lebam dan memar di tubuh, diantaranya syarat pembuluh darah, kekurangan trombosit, gangguan pada pembekuan darah, sampai posisi tidur.
“Penyebabnya bisa beragam. Bisa hanya lantaran posisi tidur, pembuluh darahnya yang sudah tipis, kekurangan trombosit, atau terdapat kelainan dalam plasma (cairan) darahnya sehingga pembekuannya terganggu,” kata dokter yg praktik pada RS Kanker Dharmais tadi.
Tetapi dr Ronald menekankan bahwa sebelum memilih penyebab, harus ditinjau dahulu seberapa besar lebam & memar yg muncul. Dikatakannya bahwa bentuk lebam dan memar bhineka tergantung penyebab.
“Kalau kurang trombosit itu umumnya mini -mini warnanya kemerahan seperti demam berdarah. Kalau lebam dan memarnya akbar ya wajib dipandang lebih pada lagi penyebabnya,” ujar dokter yang pula praktik di RS Puri Indah dan Pondok Indah tersebut.
Sumber: dtk.Com
Biasanya memar tadi berwarna kebiruan, nir terasa sakit, timbul datang-tiba, & akan hilang sendiri dalam saat dua-tiga hari.
Lalu apakah sahih itu ialah dijilat setan? Dr Andreas Prasadja, RPSGT yang dihubungi detikHealth mengenai perkara tadi menjawabnya menggunakan tertawa.
Menurutnya, bila memang lebam dan memar tadi terjadi lantaran dijilat setan, telah pasti dokter tidak mampu menaruh penerangan.
“Kalau memang dijilat setan, kita sebagai dokter tentunya tidak sanggup menaruh jawaban dong. Kan kita nggak belajar mengenai setan, ha ha ha,” ujar dokter yg memang populer penuh humor tersebut waktu dihubungi detikHealth, & ditulis pada Senin (28/4/2014).
Dokter yang akrab disapa dr Ade tersebut pun menjelaskan bahwa sebenarnya lebam dan memar pada tangan, kaki, atau paha seseorang tadi umumnya terjadi akibat benturan yg terjadi waktu tidur.
Kondisi tadi dapat diperparah jika memang kondisi pembuluh darah orang tadi tipis atau kurang baik.
“Jadi mungkin memang pembuluh darahnya buruk atau kurang bagus kondisinya. Ketika tidur terbentur, kemudian pembuluh darahnya pecah, ditambah misalnya pembekuan darahnya pula kurang baik, pas bangun timbul deh lebam atau memarnya,” celoteh dokter yang berpraktik di RS Mitra Kemayoran tadi.
Hal senada jua disampaikan sang dr Ronald Hukom, Sp.PD, KHOM.
Menurut dokter lulusan Universitas Indonesia ini terdapat beberapa faktor yg dapat menyebabkan seseorang mengalami lebam dan memar di tubuh, diantaranya syarat pembuluh darah, kekurangan trombosit, gangguan pada pembekuan darah, sampai posisi tidur.
“Penyebabnya bisa beragam. Bisa hanya lantaran posisi tidur, pembuluh darahnya yang sudah tipis, kekurangan trombosit, atau terdapat kelainan dalam plasma (cairan) darahnya sehingga pembekuannya terganggu,” kata dokter yg praktik pada RS Kanker Dharmais tadi.
Tetapi dr Ronald menekankan bahwa sebelum memilih penyebab, harus ditinjau dahulu seberapa besar lebam & memar yg muncul. Dikatakannya bahwa bentuk lebam dan memar bhineka tergantung penyebab.
“Kalau kurang trombosit itu umumnya mini -mini warnanya kemerahan seperti demam berdarah. Kalau lebam dan memarnya akbar ya wajib dipandang lebih pada lagi penyebabnya,” ujar dokter yang pula praktik di RS Puri Indah dan Pondok Indah tersebut.
Sumber: dtk.Com