Orang yang Suka Memberi Hutang, Pahalanya Akan Berlipat-lipat


Memberi hutang bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi bagi kita yg serba pas-pasan. Namun, memberikan hutang pada mereka yang meminta atau yg membutukan adalah perbuatan yg baik.

Tak hanya itu saja, Allah SWT jua melipat gandakan pahala kita saat memberikan hutang pada orang lain yg membutuhkan bantuan kita. Seperti ini keutamaannya, misalnya yg dikutip dari kajianlagi.

1. Orang yg Suka Memudahkan urusan orang lain, maka Allah akan memudahkan urusannya di global dan akhirat

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin pada dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang pada keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan pada global dan akhirat. Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia & akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebtu menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699)

dua. Jangan lupa menagih hutang
Meski kita disarankan buat memudahkan urusan orang lain yg pada hal ini member hutang, maka kita juga diwajibkan buat menagih hutang menggunakan cara yg baik. Menagih & mengingatkan menggunakan cara baik, terutama waktu telah jatuh tempo. Jangan membiarkan orang pada dosa dampak melupakan kewajibannya, lantaran Anda juga ikut berdosa apabila tidak berusaha mengingatkannya.

Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Semoga Allah merahmati seorang yg bersikap mudah saat menjual, waktu membeli & waktu menagih haknya (utangnya).” (HR. Bukhari no. 2076)

Dari Ibnu ‘Umar dan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  “Siapa saja yang ingin meminta haknya, hendaklah beliau meminta menggunakan cara yang baik-baik pada orang yang mau menunaikan ataupun enggan menunaikannya.” (HR. Ibnu Majah no. 1965. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

tiga. Apabila Belum Mampu Membayar Utang Tepat Waktu, Berikan Tenggang Waktu
Sudah ditagih, akan tetapi masih saja belum bisa membayar atau justru minta tengat saat lagi, maka sebisa mungkin Anda bersabar dan berikan tenggang ketika sinkron yg mereka mampu atau bila perlu sedekahkan sebagian uang Anda buat meringankan beban orang tersebut.

Allah Ta’ala berfirman,  “Dan jika (orang yang berhutang itu) pada kesukaran, maka berilah andal sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau seluruh utang) itu, lebih baik bagimu, apabila engkau  mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 280)

4. Apa yang didapatkan jika kita bersedekah sebagian dari utang tadi?
Disebutkan dalam ayat diatas apabila menyedekahkan sebagian atau seluruh utang akan lebih baik bagimu sanggup diartikan bila didalamnya ada poly keutamaan. Bahkan disebutkan jua pada sebuah hadits akan keutamaan menyedekahkan utang tersebut, yg diantaranya :

lima. Mendapatkan naungan Allah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  “Barangsiapa memberi tenggang saat bagi orang yg berada dalam kesulitan buat melunasi hutang atau bahkan membebaskan utangnya, maka dia akan mendapat naungan Allah.” (HR. Muslim no. 3006)

6. Mendapatkan pahala sedekah berlipat-lipat
Dari Sulaiman bin Buraidah menurut ayahnya, “Barangsiapa memberi tenggang waktu dalam orang yang berada pada kesulitan, maka setiap hari sebelum batas waktu pelunasan,  dia akan dievaluasi sudah bersedekah. Apabila utangnya belum sanggup dilunasi lagi, lalu beliau masih memberikan tenggang waktu sesudah jatuh tempo, maka setiap harinya dia akan dinilai sudah bersedekah dua kali lipat nilai piutangnya.” (HR. Ahmad, Abu Ya’la, Ibnu Majah, Ath Thobroniy, Al Hakim, Al Baihaqi. Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 86 mengungkapkan bahwa hadits ini shohih)
7. Mendapatkan ampunan Allah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  “Dulu ada seseorang pedagang biasa menaruh pinjaman pada orang-orang. Ketika melihat ada yang kesulitan, beliau berkata dalam budaknya: Maafkanlah dia (merupakan bebaskan utangnya). Semoga Allah memberi ampunan dalam kita. Semoga Allah pun memberi ampunan padanya.”(HR. Bukhari no. 2078)

8. Diberikan kemudahan pada hari kiamat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  “Ada seseorang didatangkan dalam hari kiamat. Allah berkata (yang ialah), “Lihatlah amalannya.” Kemudian orang tersebut mengatakan, “Wahai Rabbku. Aku nir mempunyai amalan kebaikan selain satu amalan. Dulu saya memiliki harta, kemudian aku  tak jarang meminjamkannya dalam orang-orang. Setiap orang yang sebenarnya mampu buat melunasinya, aku  beri kemudahan. Begitu jua setiap orang yang berada pada kesulitan, saya selalu memberinya tenggang saat hingga beliau bisa melunasinya.” Lantas Allah pun mengungkapkan (yang adalah), “Aku lebih berhak memberi kemudahan”. Orang ini pun akhirnya diampuni.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Meski begitu, jangan hingga tergoda dengan riba ya, menggunakan memberi bunga terhadap pinjaman tadi. Bukannya pahala, malah dosa akbar yang akan kita bisa.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel