Habiskan 12 Miliar Menginap di Hotel Mewah Selama 10 Tahun, Nenek Ini Ungkap Sumber Uang Miliknya
Selasa, 22 Januari 2019
Edit
Kisah seseorang perempuan paruh baya yg tinggal bertahun-tahun di hotel bersama anak-anaknya benar-benar mengejutkan warga .
Wanita berinisial CW itu tinggal bersama kelima anak adopsinya pada sejumlah hotel glamor pada kawasan Jakarta Pusat & Jakarta Barat.
Dikutip dari kompas.Com, Kanit V Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKP Hasiati Lawole menyampaikan, CW sempat tinggal di Twin Plaza Hotel, Slipi, Jakarta Barat.
Kemudian, CW & 5 anak adopsinya juga tinggal di Hotel Menara Peninsula yg juga terletak di Slipi.
"Terakhir CW tinggal pada Hotel Le Meridien di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, sejak tahun 2015 (sebelumnya ditulis 2005)," kata Hasiati pada Kompas.Com, Selasa (13/3/2018).
Ia menyampaikan, pada Hotel Le Meridien, CW menyewa 2 kamar dengan harga sewa lebih kurang Rp1,lima juta per hari.
"Berarti pada Hotel Le Meridien CW mengeluarkan uang Rp3 juta pada satu hari hanya buat loka tinggal.
Belum lagi buat makan & kebutuhan lainnya," ujarnya.
Ia tidak mengetahui berapa harga sewa dua hotel lain yang pernah ditinggali CW dan anak-anak adopsinya.
"Dua hotel lainnya juga hotel yang indah, jadi niscaya mahal jua. Nanti kami akan selidiki juga," ucap Hasiati.
Ia mengungkapkan, selama 2011-2014, CW menyewa sebuah tempat tinggal pada Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat.
"Tapi, pada tahun itu dia masih tinggal di Hotel Peninsula. Rumah itu ucapnya cuma digunakan buat memberikan barang-barangnya," ucapnya.
Hingga kini , penyidik Polda Metro Jaya masih menelusuri asal mula uang CW buat menunjang kehidupan mewahnya.
Pasalnya, CW diketahui berpendidikan rendah dan suaminya sudah meninggal.
Ia merasa biaya hayati mewah yg dikeluarkan CW buat kelima anaknya terkesan sangat janggal.
"Tiga anaknya diajak berlibur ke luar negeri, 2 anak lainnya tidak diajak lantaran dokumen kelahiran tidak lengkap sebagai akibatnya nir bisa urus paspor.
Anak-anak itu juga menjalani acara homeschooling yg niscaya biayanya tidak murah," ujar Hasiati.
Dikutip berdasarkan Grid.Id, Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono bercerita mengenai hal tadi.
"Dia itu menyampaikan, beliau mampu mengobati orang, kayak supranatural. Jadi terdapat orang-orang yg dibantu, yang kasih fasilitasnya. Selain itu beliau juga punya warisan," istilah Argo.
Saat ditemui di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat dalam Minggu (18/3/2018), Argo berkata, imbalan output pengobatan yang dilakukan CW bukan hanya berupa uang.
Adapula yang berupa fasilitas tempat tinggal yakni hotel.
"Dia menyembuhkan & ada yg konsultasi, kayak supranatural. Salah satu yg didapat fasilitas kayak hotel," sebut Argo.
Wanita berinisial CW itu tinggal bersama kelima anak adopsinya pada sejumlah hotel glamor pada kawasan Jakarta Pusat & Jakarta Barat.
Dikutip dari kompas.Com, Kanit V Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKP Hasiati Lawole menyampaikan, CW sempat tinggal di Twin Plaza Hotel, Slipi, Jakarta Barat.
Kemudian, CW & 5 anak adopsinya juga tinggal di Hotel Menara Peninsula yg juga terletak di Slipi.
"Terakhir CW tinggal pada Hotel Le Meridien di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, sejak tahun 2015 (sebelumnya ditulis 2005)," kata Hasiati pada Kompas.Com, Selasa (13/3/2018).
Ia menyampaikan, pada Hotel Le Meridien, CW menyewa 2 kamar dengan harga sewa lebih kurang Rp1,lima juta per hari.
"Berarti pada Hotel Le Meridien CW mengeluarkan uang Rp3 juta pada satu hari hanya buat loka tinggal.
Belum lagi buat makan & kebutuhan lainnya," ujarnya.
Ia tidak mengetahui berapa harga sewa dua hotel lain yang pernah ditinggali CW dan anak-anak adopsinya.
"Dua hotel lainnya juga hotel yang indah, jadi niscaya mahal jua. Nanti kami akan selidiki juga," ucap Hasiati.
Ia mengungkapkan, selama 2011-2014, CW menyewa sebuah tempat tinggal pada Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat.
"Tapi, pada tahun itu dia masih tinggal di Hotel Peninsula. Rumah itu ucapnya cuma digunakan buat memberikan barang-barangnya," ucapnya.
Hingga kini , penyidik Polda Metro Jaya masih menelusuri asal mula uang CW buat menunjang kehidupan mewahnya.
Pasalnya, CW diketahui berpendidikan rendah dan suaminya sudah meninggal.
Ia merasa biaya hayati mewah yg dikeluarkan CW buat kelima anaknya terkesan sangat janggal.
"Tiga anaknya diajak berlibur ke luar negeri, 2 anak lainnya tidak diajak lantaran dokumen kelahiran tidak lengkap sebagai akibatnya nir bisa urus paspor.
Anak-anak itu juga menjalani acara homeschooling yg niscaya biayanya tidak murah," ujar Hasiati.
Dikutip berdasarkan Grid.Id, Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono bercerita mengenai hal tadi.
"Dia itu menyampaikan, beliau mampu mengobati orang, kayak supranatural. Jadi terdapat orang-orang yg dibantu, yang kasih fasilitasnya. Selain itu beliau juga punya warisan," istilah Argo.
Saat ditemui di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat dalam Minggu (18/3/2018), Argo berkata, imbalan output pengobatan yang dilakukan CW bukan hanya berupa uang.
Adapula yang berupa fasilitas tempat tinggal yakni hotel.
"Dia menyembuhkan & ada yg konsultasi, kayak supranatural. Salah satu yg didapat fasilitas kayak hotel," sebut Argo.