Kisah Nyata : Seorang Gadis 15 Tahun Melamar Pemuda 24 Tahun, Apa Yang Terjadi, Sangat Megejutkan
Kamis, 04 Mei 2017
Edit
Jika kembali zaman nenek moyang, menikah di usia
muda bukanlah hal yang aneh. Mereka bahkan bahagia sampai bisa menimbang anak cucu.
Namun untuk menikah di usia muda pada masa kini, banyak hal yang perlu dipertimbangkan.
Gadis yang menikah pada usia 15 tahun ini menceritakan kisah pernikahannya yang sangat jarang terjadi pada masa kini. Apa yang membuat ia nekat mau menikah?
Harini Syiqah bercerita tentang perjalanan hidupnya yang menikah masih muda dengan suaminya.
Saat ini Syiqah berumur 16 tahun dan suaminya berusia 25 tahun. Syiqah menikah saat umur 15 dengan suaminya yang berumur 24 tahun pada 14 November 2015.
Meski sekarang banyak pengguna Facebook, namun Syiqah memilih aktif di Wechat sejak 2,3 tahun lalu Satu hari Syiqah tengah asyik unggah status ini ketika tiba-tiba masuk notifikasi dari seseorang. Awalnya Syiqah enggan membuka notifikasi tapi akhirnya dia buka juga.
Ternyata itu dari seorang pemuda bernama Mohd Faizal dengan handel H1N1 yang meminta pertemanan dan ingin ngobrol.
Syiqah pun setengah menerima setengah menolak permintaan pemuda berkopiah itu. Tapi akhirnya dia terima juga permintaan pertemanan itu.
Si Faizal membuka percakapan dengan mengetik 'Assalamualaikum syukran ukhti'. Yang dijawab Syiqah 'Waalaikumusalam Afwan'.
Berkenalan di Wechat, ternyata Faizal ini sedang mencari calon istri. "Adik, adakah teman yang memakai cadar yang juga sedang
muda bukanlah hal yang aneh. Mereka bahkan bahagia sampai bisa menimbang anak cucu.
Namun untuk menikah di usia muda pada masa kini, banyak hal yang perlu dipertimbangkan.
Gadis yang menikah pada usia 15 tahun ini menceritakan kisah pernikahannya yang sangat jarang terjadi pada masa kini. Apa yang membuat ia nekat mau menikah?
Harini Syiqah bercerita tentang perjalanan hidupnya yang menikah masih muda dengan suaminya.
Saat ini Syiqah berumur 16 tahun dan suaminya berusia 25 tahun. Syiqah menikah saat umur 15 dengan suaminya yang berumur 24 tahun pada 14 November 2015.
Meski sekarang banyak pengguna Facebook, namun Syiqah memilih aktif di Wechat sejak 2,3 tahun lalu Satu hari Syiqah tengah asyik unggah status ini ketika tiba-tiba masuk notifikasi dari seseorang. Awalnya Syiqah enggan membuka notifikasi tapi akhirnya dia buka juga.
Ternyata itu dari seorang pemuda bernama Mohd Faizal dengan handel H1N1 yang meminta pertemanan dan ingin ngobrol.
Syiqah pun setengah menerima setengah menolak permintaan pemuda berkopiah itu. Tapi akhirnya dia terima juga permintaan pertemanan itu.
Si Faizal membuka percakapan dengan mengetik 'Assalamualaikum syukran ukhti'. Yang dijawab Syiqah 'Waalaikumusalam Afwan'.
Berkenalan di Wechat, ternyata Faizal ini sedang mencari calon istri. "Adik, adakah teman yang memakai cadar yang juga sedang
mencari calon?," ketik pemuda tersebut.
Syiqah pun berniat mengenalkan Faizal dengan salah satu temannya. Ternyata keinginan Faizal bertepuk sebelah tangan. Teman Syiqah itu ternyata sudah punya calon. Ditolaklah si Faizal.
Syiqah merasa kasihan Faizal ditolak. Pemuda itu pun balik kirim pesan ke Syiqah, ngobrol sana-sini. Namun tetap saja ujungnya si Faizal bertanya lagi apa ada teman yang lain yang dijawab Syiqah tidak ada.
Tapi sebenarnya Syiqah ini juga sedang calon juga. Mungkin karena si Faizal ini tertutup, lagipula ada gambar dia masih kecil tanpa gigi lagi, jadi Syiqah reject dia.
Namun pertemanan Syiqah dan Faizal berlanjut. Mereka saling kirim pesan untuk sekadar menanyakan kabar. Selain itu, Faizal sering memberi nasihat-nasihat berkaitan dengan agama yang membuat Syiqah merasa terharu dan tenang.
Mendekati tiga bulan perkenalan, Faizal akhirnya bertemu Syiqah untuk mengambil produk kecantikan yang diberikan gratis oleh pemuda itu.
Saat itulah, Syiqah tiba-tiba merasa gugup. Jantungnya berdebar-debar ketika bertemu Faizal. Bahkan dia gagal fokus pada penjelasan produk yang disampaikan pemuda itu. Bilang terima kasih saja sampai lupa ketika pamit pulang.
Syiqah pun berniat mengenalkan Faizal dengan salah satu temannya. Ternyata keinginan Faizal bertepuk sebelah tangan. Teman Syiqah itu ternyata sudah punya calon. Ditolaklah si Faizal.
Syiqah merasa kasihan Faizal ditolak. Pemuda itu pun balik kirim pesan ke Syiqah, ngobrol sana-sini. Namun tetap saja ujungnya si Faizal bertanya lagi apa ada teman yang lain yang dijawab Syiqah tidak ada.
Tapi sebenarnya Syiqah ini juga sedang calon juga. Mungkin karena si Faizal ini tertutup, lagipula ada gambar dia masih kecil tanpa gigi lagi, jadi Syiqah reject dia.
Namun pertemanan Syiqah dan Faizal berlanjut. Mereka saling kirim pesan untuk sekadar menanyakan kabar. Selain itu, Faizal sering memberi nasihat-nasihat berkaitan dengan agama yang membuat Syiqah merasa terharu dan tenang.
Mendekati tiga bulan perkenalan, Faizal akhirnya bertemu Syiqah untuk mengambil produk kecantikan yang diberikan gratis oleh pemuda itu.
Saat itulah, Syiqah tiba-tiba merasa gugup. Jantungnya berdebar-debar ketika bertemu Faizal. Bahkan dia gagal fokus pada penjelasan produk yang disampaikan pemuda itu. Bilang terima kasih saja sampai lupa ketika pamit pulang.